✔ Penyaluran Dana Bos Tahun 2020 Lebih Cepat Sebab Pribadi Ke Rekening Sekolah
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menetapkan maksimal 50 persen dari dana BOS sanggup digunakan untuk membayar honor guru honorer. Sebelumnya, pembayaran honor guru honorer sanggup diambil dari total dana BOS dengan porsi maksimal 15 persen untuk sekolah negeri dan 30 persen untuk sekolah swasta. Namun, dana tersebut tidak sanggup digunakan membayar guru non ASN baru.

Menurut
Muchlis, upaya ini ialah kebijakan Merdeka Belajar Episode 3 yang memang
menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesejahteraan guru-guru non ASN di
Indonesia. “Ini untuk efisiensi dan pencegahan keterlambatan pembayaran sekolah
kepada guru honorer,” katanya.
Muchlis
kemudian menjelaskan prosedur dana BOS disalurkan dari Pemerintah Pusat ke
seluruh sekolah. Pemerintah akan menyalurkan ke rekening sekolah atau rekening
kepala sekolah di sekolah tersebut. Setelah itu kepala sekolah sebagai pemimpin
di sekolah tersebut akan mengalokasikan dana BOS untuk aneka macam keperluan
sekolah, antara lain pembelian buku, honor guru honorer, sampai kebutuhan teknis
sekolah. Melalui laman BOS, kepala sekolah akan melaporkan penggunaan dana BOS
setiap bulan, lengkap dengan bukti pembayarannya.
Penyaluran
Makin Cepat dan Tepat Sasaran
Dana BOS
merupakan pendanaan biaya operasional bagi sekolah yang bersumber dari dana
alokasi khusus (DAK) nonfisik. Percepatan proses penyaluran dana BOS ditempuh
melalui transfer dana dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pribadi ke rekening
sekolah. Sebelumnya penyaluran harus melalui Rekening Kas Umum Daerah (RKUD)
Provinsi. Tahapan penyaluran dilaksanakan sebanyak tiga kali setiap tahunnya
dari sebelumnya empat kali per tahun.
“Kita
membantu mengurangi beban manajemen Pemda dengan menyalurkan
dana BOS dari Kemenkeu pribadi ke rekening sekolah sehingga prosesnya lebih
efisien,” kata Mendikbud.
Penetapan
surat keputusan (SK) sekolah peserta dana BOS dilakukan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kemudian disusul dengan verifikasi
oleh pemerintah provinsi/kabupaten/kota. Sekolah diwajibkan untuk melakukan
validasi data melalui aplikasi Dapodik sebelum tenggat waktu yang ditentukan.
Batas simpulan pengambilan data oleh Kemendikbud dilakukan satu kali per tahun,
yakni per 31 Agustus. Sebelumnya dilakukan dua kali per tahun, yaitu per
Januari dan Oktober.
Selain
kebijakan penyaluran dan penggunaan, pemerintah juga meningkatkan harga satuan
BOS per satu peserta didik untuk jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah
pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) sebesar Rp100.000 per peserta
didik.
Untuk SD
yang sebelumnya Rp800.000 per siswa per tahun, kini menjadi Rp900 ribu per
siswa per tahun. Begitu juga untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas masing-masing naik menjadi
Rp1.100.000 dan Rp1.500.000 per siswa per tahun.
Belum ada Komentar untuk "✔ Penyaluran Dana Bos Tahun 2020 Lebih Cepat Sebab Pribadi Ke Rekening Sekolah"
Posting Komentar