✔ Ruang Lingkup Administrasi Kesiswaan
A. Kata Pengantar
Manajemen kesiswaan merupakan suatu campuran kata antara administrasi dan kesiswaan yang mana itu dibuat dengan tugas-tugas untuk mendampingi dan membantu perkembangan siswa dari mereka mulai mendaftarkan diri hingga nanti ketika mereka sudah menuntaskan studinya.
Suatu keberhasilan dalam penyelenggaraan forum kependidikan bergantung dengan semua komponen-komponen administrasi salah satunya administrasi kesiswaannya. Kepala sekolah sebagai aktor penting dalam pengelolaan sekolah bertanggung jawab atas berlangsungnya prosen pendidikan di suatu sekolah yang mereka pimpin. Kepala sekolah dituntuk untuk mau dan bisa melaksanakan sebuah upaya pengembangan dalam pengelolaan sekolah antara lain dengan membentuk suatu administrasi kesiswaan alasannya ialah keberadaan siswa sangat penting terutama untuk pelaksanaan aktivitas pendidikan disekolah. Siswa merupakan suatu subyek sekaligus sebuah obyek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang mereka perlukan untuk bekal di masa depan.
Suatu sekolah sangat memerlukan administrasi kesiswaan untuk menunjang tumbuh kembang semua peserta didiknya baik dalam segi potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial dan kejiwaannya. Kebutuhan dalam pengembangan diri siswa berbeda-beda untuk pemerioritasannya, ibarat ada siswa yang ingin baik di segi akademik mereka, ada juga ingin baik di segi sosialisasi dengan sobat sebayanya, dan ada juga baik dalam segala hal. Dari keberagaman harapan tersebut maka dibutuhkan suatu pelayanan yang dikelola dengan baik untuk melayani harapan peserta didik. Manajemen kesiswaan lah yang harus perupaya untuk melayani kebutuhan mereka di mulai dari dikala mereka gres mendaftarkan diri ke sekolah hingga nanti ketika mereka sudah meyelesaikan studinya disekolah tersebut.
B. Pembahasan
Manajemen kesiswaan merupakan suatu proses dari pengurusan segala hak yang berkaitan dengan siswa, training sekolah mulia dari penerimaan siswa hingga dengan siswa menamatkan pendidikannya. Dimulai dari membuat suasana yang aman terhadap berlangsungnya proses mencar ilmu mengajar yang efektif. Semua aktivitas yang ada di sekolah pada hasilnya dibuat untuk membantu peserta didik menyebarkan kemampuan yang ada pada dirinya.
Manajemen kesiswaan bukan hanya dalam bentuk pencatatan data peserta didik saja, melainkan meliputi beberapa aspek luas yang secara operasional sanggup dipakai untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Dengan adanya administrasi kesiswaan merupakan sebuah upaya untuk menawarkan layanan yang sebaik-baiknya kepada siswa ketika mereka berada disekolah atau forum pendidikan dari semenjak mulai masuk hingga nanti keluar dari sekolah tersebut.
Ruang lingkup administrasi kesiswaan itu meliputi :
- Analisis kebutuhan siswa
Langkah pertama ialah melaksanakan analisis kebutuhan, yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh forum pendidikan (sekolah). Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini ialah :
a) Merencanakan jumlah siswa yang akan diterima. Penentuan jumlah siswa yang akan diterima sebuah forum pendidikan, semoga layanan terhadap siswa bisa dilakukan secara optimal. Besarnya jumlah siswa yang akan diterima harus mempertimbangkan beberapa hal sebagai mana berikut ini:
1) Daya tampung kelas atau kelas yang tersedia. Beberapa calon siswa gres yang akan diterima sangat bergantung pada jumlah kelas atau akomodasi daerah duduk yang tersedia.
2) Rasio murid dan guru. Yaitu perbandingan antara banyaknya siswa dengan guru perfultimer. Secara ideal rasio murid dan guru ialah 1:30 atau bila dalam pendidikan anak usia dini 1:15.
b) Menyusun agenda aktivitas kesiswaan. Penyusunan agenda aktivitas bagi siswa selama mengikuti pendidikan di sekolah harus berdasarkan kepada:
1) Visi dan misi forum pendidika (sekolah) yang bersangkutan
2) Minat dan talenta siswa
3) Sarana dan prasarana yang ada
4) Anggaran yang tersedia
5) Tenaga kependidikan yang tersedia - Rekrutmen Siswa
Rekrutmen siswa di sebuah forum pendidikan (sekolah) pada hakikatnya merupakan proses pencarian, menentukan, dan menarik pendaftar yang bisa untuk menajdi siswa di forum pendidikan (sekolah) yang bersangkutan. Langkah-langkah rekrutmen siswa gres ialah sebagai berikut:
a) Pembentukan panitia penerimaan siswa baru. Pembentukan panitia gres disusun secara musyawarah dan terdiri dari semua unsur guru, tenaga tata usaha, dan dewan sekolah/komite sekolah. Panitia tersebut bertugas mengadakan registrasi calon siswa, mengadakan seleksi dan mendapatkan registrasi kembali siswa yang diterima. Adapun susunan dari kepanitiaan tersebut biasanya mencakup:
Ketua umum :
Ketua panitia :
Sekertaris :
Bendahara :
Anggota/seksi :
b) Pembentukan dan pemasangan pengumuman penerimaan siswa gres yang dilakukan secara terbuka. Pengumuman penerimaan siswa gres ini berisi hal-hal berikut:
1) Gambaran singkat sekolah meliputi: sejarah sekolah, visi dan misi sekolah, kelengkapan akomodasi sekolah, tenaga kependidikan yang dimiliki serta hal-hal yang perlu disampaikan pada calon pendaftar.
2) Persyaratan registrasi siswa gres minimal meliputi: surat keterangan dari dokter, ada batasan usia yang ditunjukkan dengan akte kelahiran ibarat pada Taman Kanak-kanak maksimal 6 tahun, melampirkan pas foto (3×4 aatu 4×6).
3) Cara registrasi ada dua cara yaitu secara individu oleh masing-masing calon siswa yang tiba ke sekolah yang dituju atau secara kolektif oleh pihak sekolah di mana siswa sekolah sebelumnya.
4) Waktu pendaftaran. yang memuat kapan waktu registrasi dimulai dan kapan waktu registrasi diakhiri. Waktu registrasi ini meliputi hati, tanggal, dan jam pelayanan.
5) Tempat pendaftaran. Hal ini memilih dimana saja siswa sanggup mendaftarakan diri.
6) Berapa uang registrasi dan kepada siapa uang tersebut diserahkan (melalui petugas registrasi atau bank yang ditunjuk) serta bagaimana pembayarannya (tunai atau diangsur).
7) Waktu dan daerah seleksi yang meliputi waktu pengumuman hasil seleksi dan dimana calon siswa sanggup memperolehnya. - Seleksi Siswa
Seleksi siswa ialah aktivitas pemilihan calon siswa untuk memilih diterima atau tidaknya calon siswa menjadi siswa di sekolah tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku. Seleksi siswa perlu dilakukan terutama bagi forum pendidikan (sekolah) yang calon siswanya melebihi daya tampung yang tersedia di forum pendidikan tersebut. Adapun cara seleksi yang dipakai adalah:
a. Melalui tes atau ujian. Adapun tes ini meliputi psiko tes, tes jasmani, tes kesehatan, tes akademik atau tes ketrampilan.
b. Melalui penelusuran talenta kemampuan. Bakat kemampuan ialah pembawaan yang memperlihatkan adanya potensi-potensi yang bagus. Penelusuran ini biasanya didasarkan pada prestasi yang diraih oleh calon siswa dalam bidang olah raga atau kesenian.
c. Berdasarkan nilai UN. Dari hasil seleksi terhadap siswa dihasilkan dari kebijakan sekolah yaitu siswa yang diterima dan yang tidak diterima adapula siswa yang tidak diterima tetapi sebagi cadangan. - Orientasi
Orientasi siswa ialah aktivitas penerimaan siswa gres dengan mengenalkan situasi dan kondisi forum pendidikan daerah siswa itu menempuh pendidikan. Situasi dan kondisi menyangkut lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Tujuan diadakan orientasi bagi siswa, antara lain:
a. Agar siswa lebih mengerti dan menaati segala peraturan yang berlangsung di sekolah
b. Agar siswa sanggup berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah
c. Agar siswa siap menghadapi lingkungannya yang baru, baik secara fisik, mental, dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta sanggup menyesuaikan dengan kehidupan di sekolah. Orientasi sering disebut juga sebagai MOS, MOPD, POS, PLS, dan lain-lain.
d. Untuk anak usia dini atau dalam lingkungan sekolah Taman Kanak-kanak sistem orientasi hanya cukup mengenalkan kepada para siswa wacana lingkungan sekolahnya ibarat mengenalkan setiap ruangan yang ada, mengenalkan kepala sekolah, guru dan staf sekolah lainnya dan mengenalkan beberapa tata tertib yang ada disekolah tersebut. - Penempatan Siswa (Pembagian Kelas)
Sebelum siswa mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan atau dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Pengelompokan siswa pada sekolah-sekolah sebagian besar didasarkan pada sistem kelas. William A. Jeager mengelompokkan siswa berdasarkan:
a. Fungsi integrasi, yaitu pengelompokkan yang didasarkan pada kesamaan-kesamaan yang ada pada siswa. Pengelompokan didasarkan pada jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Pengelompokkan berdasarkan fungsi ini menghasilkan pembelajaran yang bersifat klasik.
b. Fungsi perbedaan, yaitu pengelompokkan yang didasarkan pada perbedan-perbedaan yang ada dalam diri individu siswa, ibarat minat, bakat, kemampuan dan sebagainya. Pengelompokkan ini menghasilkan pembelajaran individual. - Pembinaan dan Pengembangan Siswa
Langkah berikutnya dalam administrasi kesiswaan ialah melaksanakan training dan pengembangan terhadap siswa. Pembinaan dan pengembangan siswa ini dilakukan sehingga anak menerima bermacam-macam pengalaman mencar ilmu untuk bekal di mana mendatang. Pembinaan dan pengembangan sanggup dilakukan melalui pelayanan khusus yang menunjang administrasi peserta didik. Layanan-layanan yang dibutuhkan peserta didik di sekolah meliputi:
a) Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan BK merupakan proses derma training kepada siswa semoga perkembangan optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam bertindak dan bersikap sesuai tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
b) Layanan Perpustakaan
Diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah, menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh siswa, dan memberi layanan rekreatif melalui koleksi materi pustaka. Keberadaan perpustakaan sangatlah penting alasannya ialah perpustakaan dipandang sebagai kunci dalam pembelajaran siswa di sekolah.
c) Layanan Kantin
Kantin dibutuhkan disetiap sekolah semoga kebutuhan anak terhadap masakan yang bersih, bergizi, dan bersih terpenuhi selama di sekolah. Guru pun bisa mengontrol dan berkonsultasi dengan pengelola kantin semoga menyediakan masakan yang sehat.
d) Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya berbentuk sebuah wadah yang berjulukan perjuangan kesehatan sekolah (UKS), target utama UKS ialah meningkatkan atau membina kesehatan siswa dan lingkungan sekitarnya. Program UKS: (1) membuat lingkungan yang sehat, (2) menawarkan pendidikan kesehatan, (3) memelihara kesehatan di sekolah.
e) Layanan Trasportasi
Sarana trasportasi bagi peserta didik berfungsi sebagai penunjang kelancaran proses belajar-mengajar. Biasanya layanan ini dibutuhkan oleh peserta didik di tingkat prasekolah dan pendidikan dasar. Penyelenggaraan layanan transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta.
f) Layanan Asrama
Layanan asrama sangat bermanfaat untuk siswa yang tinggal jauh dari keluarga sehingga membutuhkan daerah tinggal yang nyaman untuk beristirahat. Biasanya layanan asrama tersedia di tingkat sekolah menegah dan perguruan tinggi.
- Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan pencatatan dan pelaporan dimulai semenjak siswa diterima di sekolah tersebut hingga mereka tamat atau meninggalkan sekolah tersebut. Pencatatan wacana kondisi siswa perlu dilakukan semoga pihak forum sanggup menawarkan bimbingan yang optimal pada siswa. Pelaporan dilakukan sebagai wujud tanggung jawab forum semoga pihak-pihak terkait sanggup mengetahui perkembangan siswa di forum tersebut. Untuk melaksanakan pencatatan dan pelaporan dibutuhkan peralatan dan perlengkapan yang sanggup mempermudah kiprah administrasi kesiswaan, berupa:
a. Buku induk siswa.
Buku ini berisi catatan wacana siswa disertai dengan nomor pokok/stambuk dan dilengkapi dengan data-data lain siswa.
b. Buku klapper.
Berfungsi untuk membantu buku induk, memuat data murid yang penting. Buku ini dipakai untuk memudahkan mencari data murid, apalagi yang belum diketahui nomer induknya. Karena dalam buku klapper nema disusun berdasarkan abjad.
c. Daftar presensi.
Buku ini dibuat sesuai kebutuhan dan diisi setiap hari, selanjutnya direkap setiap bulan. Kehadiran siswa penting alasannya ialah dalam rangka training disiplin siswa dan pemberian materi pelajaran yang belum dipelajari jawaban ketidakhadiran. Absensi siswa sanggup menjadi tolak ukur tingkat kedisiplinan siswa.
d. Daftar mutasi siswa.
Buku mutasi rutin diisi setiap awal dan final bulan, hal ini sangat membantu dalam pembuatan laporan keadaan siswa setiap bulan/triwulan/tahun. Ditutup tiap final bulan di tandatangani oleh kepala sekolah/kepala tata usaha.
e. Buku lengger.
Buku daftar kelas/lengger dipakai untuk mencatat biodata setiap siswa dalam satu kelompok belajar, termasuk nilai rapot setiap siswa dan setiap catur wulan. Hal ini untuk menghindari tercecernya atau hilangnya data siswa khususnya data nilai mencar ilmu siswa.
f. Buku rapot
Berfungsi untuk melihat kemajuan siswa setiap jangka waktu tertentu. Rapot diberi nomer seri yang berbeda pada setiap siswanya semoga tidak di salahgunakan. Rapot juga sebagai teladan bagaimana tingkat kemajuan siswa dalam mengikuti aktivitas mencar ilmu dan berkelakuan menaati peraturan yang ada disekolah dengan baik.
g. Kelulusan dan Alumni
Proses kelulusan ialah aktivitas paling final dari administrasi kesiswaan. Kelulusan ialah pernyataan dari forum pendidikan wacana telah diselesaikannya agenda prndidikan yang harus diikuti oleh siswa. Setelah siswa selesai mengikuti seluruh agenda pendidikan dan berhasil lulus, maka kepada siswa itu diberikan surat keterangan lulus atau sertifikat. Umumnya surat keterangan itu sering disebut ijazah atau surat tanda tamat mencar ilmu (STTB). Ketika siswa sudah lulus, maka secara formal korelasi antara siswa dengan forum pendidikan tersebut telah selesai.
C. Penutup
Manajemen kesiswaan merupakan suatu layanan yang memusatkan perhatiannya kepada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas maupun di luar kelas. Pelayana tersebut dimulai dari mulai mereka mendaftar dan masuk hingga nanti ketika siswa sudah menuntaskan semua agenda pembelajaran di sekolah tersebut. Layanan ini berupa pengenalan, pendaftaran, layanan individuan ibarat pengembangan keseluruhan aspek kemampuan minat dan bakat, serta kebutuhan hingga ia matang di sekolah.
Ruang lingkup administrasi kesiswaan sebagai salah satu jembatan atau cara untuk memenuhi kiprah semoga semua yang siswa butuhkan dikala mereka mulai mendaftar untuk masuk kesekolah atau forum pendidikan yang mereka inginkan hingga nanti jikalau mereka sudah masuk dan menjadi siswa disana semua yang mereka butuhkan terpenuhi hingga mereka sudah lulus atau menuntaskan pendidikannya.
Daftar Pustaka
Kompri. 2017. Standardisasi kompetensi kepala sekola : pendekatan teori untuk praktik profesional. Jakarta: Kencana.
Hermino, Agustinus. 2013. Asesmen kebutuhan organisani persekolahan. Jakarta: Gramedia.
Sunaengsih, Cucun. 2017. Pengelolaan Pendidikan. Sumedang: UPI Sumedang Press.
Belum ada Komentar untuk "✔ Ruang Lingkup Administrasi Kesiswaan"
Posting Komentar