✔ Pentingnya Zikir Dalam Pengendalian Emosi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zikir merupakan ibadah hati dan ekspresi yang tidak mengenal batasan waktu dan merupakan amal perbuatan yang sangat diutamakan . Bahkan Allah menyifati ulil albab, yakni mereka mereka yang senantiasa, menyebut Allah baik dalam keadaan berdiri, duduk, bahkan pada ketika berbaring. Imam Nawawi menyatakan bahwa yang lebih utama yaitu dilakukan bersamaan di ekspresi dan dihati. Jika harus salah satunya, maka zikir hatilah yang lebih utama. Pada hakikatnya, orang yang sedang berzikir yakni orang yang sedang berafiliasi dengan Allah.
Dengan banyak banyak berzikir kepada Allah, hati akan menjadi hening dan jauh dari kegelisahan. Dengan hati yang hening maka kita akan terjauh dari hasutan saitan yang mempengaruhi emosional ke arah yang negatif dan bisa mengendalikan emosional. Emosi yakni perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara geolak fisiologis dan sikap yang tampak. Emosi banyak bentuknya menyerupai kesedihan, amarah, rasa takut, malu, terkejut dan emosi yang positif yakni kenikmatan, cinta, kebahagiaan. Dengan zikir atau mengingat Allah maka hatinya penuh dengan kegembiraan, wajahnya tampak berbinar binar dan penuh dengan cahaya.
B. Rumusan dilema :
- Apa yang kau ketahui dengan pengertian zikir ?
- Apa yang kau ketahui wacana kematangan emosi ?
- Apa saja bentuk bentuk zikir ?
- Apa saja keutamaan dari zikir ?
- Bagaimana kekerabatan zikir dengan pengendalian emosi yang negatif?
C. Tujuan Penulisan :
- Dapat mengetahui dan memahami pengertian wacana zikir dan emosi.
- Dapat mengetahui dan memahami bentuk bentuk dan keutamaan zikir.
- Dapat mengetahui dan memahami kekerabatan zikir dengan pengendalian emosi.
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Zikir
Zikir berasal dari kata dzakara, yadzkuru, dzikr, yang artinya menuturkan, mengatakan, mengingat, dan menyebut. Menurut Syehk Ali ad- Daqqaq yang dikutip oleh Joko S. Kahhar dan Gilang Vita Madinah mengatakan, “ Zikir yakni tiang penopang yang sangat kuat atas alam menuju Allah. Sungguh zikir yakni landasan bagi thariqat itu sendiri. Tidak ada seorangpun yang sanggup mencapai Allah kecuali mereka yang dengan terus menerus berzikir kepadaNya. Banyak ayat Al quran yang berisi perintah Allah biar insan senantiasa berzikir mengingatNya salah satunya diantaranya adalah
Surat An-Nisa‟ ayat 103: Artinya Maka apabila kau telah menuntaskan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kau telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu yakni fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.[1]
zikir yakni landasan bagi thariqat itu sendiri Seseorang yang senantiasa mengajak latian orang lain untuk kembali kepada Allah akan memerlukan dan melaksanakan zikir yang lebih dari seorang muslim biasa. Karena pada dasarnya, ia ingin menghidupkan kembali hati mereka yang mati.[2]
B. Pengertian Emosi
Perkembanga emosi seseorang sanggup di pengaruhi oleh lingkungan. Pola pikir setiap orang berbeda beda dan mempunyai karakteristik masing masing. Emosi yakni suatu keadaan yang kompleks meliputi perubahan perubahan yang disadari dan suatu keadaan yang kompleks dari organisme menyerupai tergugahnya perasaan yang disertai perubahan perubahan dalam organ badan yang sifatnya luas. [3] Kematangan emosi yakni kondisi dimana seseorang bisa mendapatkan kondisi dengan timbulnya suatu emosi yang sesuai dengan keadaan dirinya tanpa berlebihan dan meledak ledak.orang yang mempunyai kematangan emosi akan bisa berfikir kritis.
Ciri ciri orang yang mempunyai kematangan emosi:
- Tidak meledakkan emosinya di hadapan orang lain namun menunggu waktu dan daerah yang lebih tepat untuk menyatakan emosinya.
- Berfikir kritis sebelum melaksanakan sesuatu dengan emosional.
- Bisa memberikan reaksi emosionalnya dengan stabil.[4]
Bentuk bentuk emosi berdasarkan Daniel Goleman (1995) dalam M. Ali dan M. Ansori mengidentifikasi sejumlah emosi yaitu:
1.Amarah. Bisa dalam bentuk brutal, mengamuk,kesal, gampang tersinggung, jengkel, murka besar dll.
2.Kesedihan. Bisa dalam bentuk muram, sedih, pedih, depresi, kesepian, putus asa,dll.
3.Rasa takut. Bisa dalam bentuk cemas, takut, gugup, khawatir, dll.
4.Kenikmatan. Bisa dalam bentuk kebahagiaan, riang gembira, riang puas,terhibur, gembira dll.
5.Cinta. Bisa dalam bentuk persahabatan, kepecayaan, hormat, kasmaran, kasih sayang dll.
6.Terkejut. Bisa dalam bentuk terkesiap, takjub, terpana.
7.Jengkel. Bisa dalam bentuk hina, jijik, uak, mual dll.
8.Malu. Bisa dalam bentuk rasa bersalah, aib hati, kesal hati, menyesal dll.[5]
Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi:
1.Perubahan jasmani
- Perubahan teladan interaksi dengan orang tua
- Perubahan interaksi dengan teman sebaya
- Perubahan pandangan luar.[6]
C. Bentuk Zikir
Ibnu Atta, seorang sufi yang menulis kata kata pesan yang tersirat membagi zikir menjadi 3 pecahan yaitu:
1.Zikir jali
Yaitu perbuatan mengingat Alloh dalam bentuk ucapan ekspresi yang mengandung arti pujian, rasa syukur, dan doa kepada Alloh Swt. Zikir ini biasanya dilakukan oleh orang awam, dilakukan dengan ucapan yang terperinci untuk menuntun hati biar tetap mengingat Alloh.
2.Zikir khafi
Yaitu zikir yang dilakukab dengan khusuk oleh ingatan hati baik di sertai zikir lisab ataupun tidak. Orang yang sudah bisa melaksanakan zikir khafi maka akan selalu merasa dalam hatinya ada kekerabatan dengan Alloh dan selalau merasa ada Alloh dimana dan kapan saja.
3.Zikir haqiqi
Yaitu zikir yang dilakukan dengan seluruh jiwa dan raga, lahiriyyah dan batiniyyah.dan dilakukan dimana dan kapan saja dengan memperketat diri untuk menjauhi hal hal yang tidak boleh Alloh. Untuk bisa melaksanakan zikir ini butuh dilakukan latian mulai zikir jali sapai zikir khafi.[7]
Dalam sebuah hadis di jelaskan bahwa orang orang jago bashirah telah di bukakan hatinya, dan memepercayai zikir merupakan amal perbuatan yang paling utama. Zikir mrmpunyai 3 lapisan yaitu zikir ekspresi , zikir hati, zikir lubuk hati. Zikir ekspresi dan hati harus selaras sehinnga hati selalu berzikir dan bisa masuk kelapisan ke tiga yaitu zikir lubuk hati. Zikir lubuk hati yaitu zikir yang benar benar sudah mengakar dan bersemi di dalam hati yang paling dalam.[8]
D. Keutamaan Zikir
Banyak ayat Al Alquran yang menjelaskan wacana keutamaan zikir salah satunya Q.S Al Baqoroh ayat 152: Artinya alasannya itu, ingatlah kau kepada-Ku pasti saya ingat (pula) kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kau mengingkari (nikmat)-Ku.
Berhubungan dengan ayat ini, Tsabit AL-banani pernah berkata:”Aku percaya bilamana Allah SWT ingat kepadaku” beberapa orang yang mendengarpun terkejut, kemudian bertanya:”bagaimana Anda bisa mengetahuinya?”Maka ia menjelaskan:”Setiap kali saya ingat kepada-Nya( berzikir)Ia pun akan ingat kepadaku.”[9]
Keutamaan zikir secara umum banyak sekali diantaranya:
1.Terlindungi dari ancaman godaan setan
Setan akan melaksanakan banyak sekali cara untuk mengasut insan biar lalai terhadap perintah Alloh sehingga insan menjadi jauh bahkan melupakan apa yang diperintahkan dan selalu melaksanakan hal hal yang di benci Alloh. Namun apabila kita selalau berzikir kepada Alloh maka kita akan terbebas dari godaan setan.
2.Tidak gampang mengalah dan putus asa
Hidup di dunia memang tidak bisa lepas dari dilema masalah. Tapi bersama-sama dilema masalah yang di berikan kepada insan yakni bentuk ujian bagi manusia. Orang yang tidak mengingat Alloh (banyak berzikir) sering kali frustasi bahkan menyalahkan keadaan. Berbeda dengan orang yang selalu berzikir ia akan mengambil hikah di balik semua dilema yang menimpanya.[10]
- Zikir sebagai pembersih hati
Alloh membuat insan dari tanah yang nerupakan kehinaan dan kekotoran manusia. Seperti yang di jelaskan dalam Al quran surah Al Mu’minun ayat 12:
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7’s#»n=ß `ÏiB ûüÏÛ ÇÊËÈ
- dan Sesungguhnya Kami telah membuat insan dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Ayat di atas memberikan bahwa insan di ciptakan dari tanah, maka sifat kemanusiaan insan bisa menjadi kotor oleh alasannya itu insan ingin menafikkan kekotorannya dengan selalu bersahabat dengan Alloh.
4.Zikir sebagai penenang hati
Salah satu fugsi zikir yakni memeberi ketenagan dan ketentraman. Pada dasarnya insan hidup untuk mencari ketenangan yang sempurna. Hal ini tidak bisa terlepas dari hati. Maka dari itu kalau ingin mendapatkan ketenangan dan ketentraman maka hati harus hening .[11]
- Hubungan Zikir dengan Pengendalian Emosi yang Negatif
Seperti yang di jelaskan di atas, zikir sangat besar lengan berkuasa untuk mengontrol emosi manusia, zikir dipakai untuk selalu mengingat kepada sang Pencipta. Ketenangan dan ketentraman juga didapat kalau kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Alloh. Manusia yang tidak mengamalkan zikir dalam hidupnya, maka akan lebih gampang di hasut setan yang membuat insan tidak bisa mengendalikan emosi yang negatif bahkan akan semakin jauh dari Alloh dan selalu melaksanakan hal hal yang tidak boleh agama. Yang lebih parahnya lagi ia akan selalu merasa sial dalam hidupnya, merasa tidak senang dan akan gampang mengalah dan frustasi kalau mendaptkan masalah.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
zikir yakni landasan bagi thariqat itu sendiri. Orang yang berzikir berarti orang tersebut sedang berafiliasi dengan Allah SWT. Tidak seorang pun yang bisa mencapai Allah tanpa ia berzikir alasannya zikir sendiri yakni mengingat, menyebut nama Allah.
Emosi yakni suatu keadaan yang kompleks meliputi perubahan perubahan yang disadari dan suatu keadaan yang kompleks dari organisme menyerupai tergugahnya perasaan yang disertai perubahan perubahan dalam organ badan yang sifatnya luas. Kematangan emosi yakni kondisi dimana seseorang bisa mendapatkan kondisi dengan timbulnya suatu emosi yang sesuai dengan keadaan dirinya tanpa berlebihan dan meledak ledak.orang yang mempunyai kematangan emosi akan bisa berfikir kritis.
Zikir sangat besar lengan berkuasa bagi pengendalian emosi seseorang. Orang yang selalu mendekatkan diri dengan berzikir maka ia akan selalu merasa hening dan tentram dalam hatinya, dengan demikian bentuk emosi yang ada pada dirinya yakni yang positif. Namun sebaliknya, kalau seseorang yang jauh dari Allah maka hatinya akan di penuhi dengan kegelisahan yang membuat emosi yang ada pada dirinya yakni bentuk emosi negatif.
B. Saran
Saya menyadari bahwa goresan pena saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih berusaha lagi untuk membuat makalah yang lebih baik lagi. Untuk itu saya meminta kritik dan saran dari para pembaca guna perbaikan makalah ini.
Daftar Pustaka
Qomariyah, F.2014.Dzikir dan Fungsi Dzikir. http://digilib.uinsby.ac.id/521/5/Bab%202.pdf. diakses pada tanggal 26 Oktober 2018
Adam, S.Kematangan Emosi. http://etheses.uin-malang.ac.id/2609/6/06410028_Bab_2.pdf. diakses pada tanggal 26 Oktober 2018
2012.Pengertian kematangan emosi, ciri-ciri, cara mencapai, faktor yang mempengaruhi,aspek terlengkap. http://www.sepengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-kematangan-eosi-ciri -ciri-cara-mencapai-faktor-yang-mempengaruhi-aspek.html. diakses pada tanggal 20 November
Prastio,Yhuga.2012.Karekteristik perkebangan emosi, nilai,moral, dan sikap sampaumur dihubungkan dengan proses belajar. http://chatroks.blogspot.com/2010/11/karekteristik-perkembangan-emosi-nilai.html?m=1.di susukan pada tanggal 20 November 2018
Nurhayati, DF.2016” Landasan Teori Dzikir ” http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3172/2/BAB%20II.pdf.diakses pada tanggal 20 November 2018
Al Ghazali, Imam . 1996.Teosofia Al quran.Surabaya:Risalah Gusti.
Al ghozali. 1994. Rahasia Zikir dan Doa.Surabaya:Karisma.
[1]DF Nurhayati,” Landasan Teori Dzikir ” http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3172/2/BAB%20II.pdf,(diakses pada tanggal 26 Oktober 2018 pkl 03.00)
[2] F Qomariyah,”Dzikir dan Fungsi Dzikir”http://digilib.uinsby.ac.id/521/5/Bab%202.pdf (diakses pada tanggal 26 Oktober 2018 pkl 10.00)
[3] S Adam,”Kematangan Emosi” http://etheses.uin-malang.ac.id/2609/6/06410028_Bab_2.pdf, (diakses pada tanggal 26 Oktober 2018 pkl 11.00)
[4] “Pengertian kematangan emosi, ciri-ciri, cara mencapai, faktor yang mempengaruhi,aspek terlengkap”http://www.sepengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-kematangan-eosi-ciri -ciri-cara-mencapai-faktor-yang-mempengaruhi-aspek.html,(diakses pada tanggal 20 November 2018 pkl 07.08)
[5] S Adam,”Kematangan Emosi” http://etheses.uin-malang.ac.id/2609/6/06410028_Bab_2.pdf, (diakses pada tanggal 26 Oktober 2018 pkl 11.05)
[6] Yhuga Prastio,”Karekteristik perkebangan emosi, nilai,moral, dan sikap sampaumur dihubungkan dengan proses belajar”http://chatroks.blogspot.com/2010/11/karekteristik-perkembangan-emosi-nilai.html?m=1, (di susukan pada tanggal 20 November 2018 pkl.6.48)
[7] DF Nurhayati,” Landasan Teori Dzikir ” http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3172/2/BAB%20II.pdf,(diakses pada tanggal 20 November 2018 pkl 09.30)
[8] Imam Al Ghazali,Teosofia Al quran(Surabaya:Risalah Gusti,1996),hal 63
[9] Al ghozali, Rahasia Zikir dan Doa(Surabaya:Karisma,1994),hal13
[10] DF Nurhayati,” Landasan Teori Dzikir ” http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3172/2/BAB%20II.pdf,(diakses pada tanggal 20 November 2018 pkl 09.30)
[11] F Qomariyah,”Dzikir dan Fungsi Dzikir”http://digilib.uinsby.ac.id/521/5/Bab%202.pdf (diakses pada tanggal 20 November 2018 pkl 12.00)
Belum ada Komentar untuk "✔ Pentingnya Zikir Dalam Pengendalian Emosi"
Posting Komentar