✔ Fatwa Kesiapsiagaan Menghadapi Abses Novel Coronavirus


Coronavirus (CoV) ialah keluarga besar virus yang mengakibatkan penyakit mulai dari tanda-tanda ringan hingga berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui mengakibatkan penyakit yang sanggup mengakibatkan tanda-tanda berat ibarat Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Novel coronavirus (2019-nCoV) ialah virus jenis gres yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.





ialah




Virus corona ialah zoonosis (ditularkan antara binatang dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke insan dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada binatang namun belum terbukti menginfeksi manusia.





Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah
paparan. Tanda dan tanda-tanda umum nanah coronavirus antara lain tanda-tanda gangguan
pernapasan akut ibarat demam, batuk dan sesak napas. Pada masalah yang berat
dapat mengakibatkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian. 





Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak
diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis gres coronavirus (novel
coronavirus, 2019-nCoV). Penambahan jumlah masalah 2019-nCoV berlangsung cukup
cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. 





Sampai dengan 26 Januari 2020, secara global 1.320 masalah konfim di 10
negara dg 41 maut (CFR 3,1%). Rincian China 1297 masalah konfirmasi (termasuk
Hongkong, Taiwan, dan Macau) dengan 41 maut (39 maut di Provinsi Hubei,
1 maut di Provinsi Hebei, 1 maut di Provinsi Heilongjiang), Jepang (3
kasus), Thailand (4 kasus), Korea Selatan (2 kasus), Vietnam (2 kasus),
Singapura (3 kasus), USA (2 kasus), Nepal (1 kasus), Perancis (3 kasus),
Australia (3 kasus). Diantara masalah tersebut, sudah ada beberapa tenaga
kesehatan yang dilaporkan terinfeksi. Sampai dengan 24 Januari 2020, WHO
melaporkan bahwa penularan dari insan ke insan terbatas (pada kontak
keluarga) telah dikonfirmasi di sebagian besar Kota Wuhan, China dan negara
lain.





Tanda-tanda dan tanda-tanda klinis yang dilaporkan sebagian besar adalah
demam, dengan beberapa masalah mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru-paru. Menurut hasil
penyelidikan epidemiologi awal, sebagian besar masalah di Wuhan mempunyai riwayat
bekerja, menangani, atau pengunjung yang sering berkunjung ke Pasar Grosir
Makanan Laut Huanan. Sampai dikala ini, penyebab penularan masih belum diketahui
secara pasti.





Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran nanah dengan mencuci tangan secara teratur, menerapkan budpekerti batuk dan bersin, memasak daging dan telur hingga matang. Hindari kontak erat dengan siapa pun yang menawarkan tanda-tanda penyakit pernapasan ibarat batuk dan bersin. Buku Panduan Lengkapnya silahkan Unduh DISINI


Belum ada Komentar untuk "✔ Fatwa Kesiapsiagaan Menghadapi Abses Novel Coronavirus"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel